29 Desember 2008

GOMBAL Part. 2

Gemuruh guntur,
Saat kau marah
Dunia menggersang,
Saat kau murung

Tapi . . .

Senyummu,
Jadikan aku tak berdaya
Hingga kutak sanggup lagi
Merancang kata gombal terindah di sini

KAMU

Di balik hembusan angin, kulihat wajahmu murung
Di bawah dekapan fajar, kulihat wajahmu sedih
Di atas tarikan bumi, kulihat wajahmu merintih

Kenapa sayang?

Maafkan aku jika aku tak bisa membelaimu
Seperti angin yang membelai lembut wajahmu kali ini

SATU TAHUN EMPAT BULAN

Tigapuluh kali lagi fajar terbenam
Semakin bertambah kesetiaanmu
Bersama pesona yang membahaya
Buat terluka di lain sukma

Kini aku mengerti
Tak perlu tersedu aku lagi
Dan kucoba mengerti
jika aku tak berarti

Maaf, jika kalbu sudah terlanjur
Teriak tergema dalam indah ini
Dan ikhlaskan, selama kata menjadi belati
Mencipta luka menderai amuk

Satu ucap dari sumber yang meronta
Untukmu yang memiliki sebatang setia
Terserah, aku memang tak tahu diri
Di hadapmu yang sangat berarti

DAHSYAT

Wow . . .
Ingin sekali lagi kulihat rona wajahmu
Melewati kotak-kotak kaca yang berdebu

GOMBAL

Bunga merekah,
Karena kau tersenyum
Mega menghitam,
Jika kau bersedih
Dunia gembira,
Karena kau tertawa
Badai kelabu,
Jika kau menangis
Dan satu . . .
Kaulah kata gombal terindah bagiku